My Followers

Wednesday, July 22, 2009

Tantrum @ Sindrom Kemarahan

SENARIO ANAK

Afiq menangis, menjerit-jerit dan berguling-guling di lantai kerana inginkan permainan power ranger yang dia lihat di sebuah supermarket di Carrefour. Ibunya sudah berusaha memujuk Afiq dan mengatakan bahawa sudah banyak permainan di rumahnya. Namun Afiq masih berdegil dan terus-terusan menangis. Ibunya menjadi serba salah, malu dan tidak berdaya menghadapi kerenah anaknya. Ibunya tidak ingin membelikan permainan tersebut kerana masih ada permainan lain yang terdapat di rumahnya. Jika tidak dibelikan maka ia kuatir Afiq akan menjerit-jerit dan menangis berterusan, sehingga menarik perhatian semua orang dan orang akan menyangka dirinya adalah ibu yang kejam. Ibunya menjadi bingung, yang akhirnya mendorong siibu membeli permainan yang diinginkan Afiq. "BIJAKKAH SI IBU????"

APAKAH TANTRUM?

Senario diatas merupakan suatu kejadian yang disebut sebagai “Mengamuk Tak Keruan @ Tantrum” atau suatu luapan emosi yang meledak-ledak sehingga tiada kawalan diri. Tantrum bermaksud kemarahan secara tiba-tiba.

Temper Tantrum seringkali muncul pada anak usia 15 bulan – 6 tahun. Tantrum biasanya terjadi pada anak yang hyper-aktif. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit", dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Kanak-kanak tidak cukup tidur.
2) Makan dan proses pembuangan najis tidak teratur.
3) Kekok dengan situasi baru atau orang yang dia tidak kenali.
4) Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
5) Emosi tidak tenteram (sering negatif).
6) Mudah marah dan mudah menangis.
7) Sulit dialihkan perhatiannya.

Tantrum termanifestasi dalam berbagai perilaku. Berikut adalah beberapa contoh perilaku Tantrum, mengikut peringkat usia:

Dibawah Usia 3 tahun
- Menangis
- Menggigit
- Memukul
- Menendang
- Menjerit
- Memekik-mekik
- Menghempaskan badan ke lantai
- Memukul-mukulkan tangannya
- Menahan nafas
- Menghentakkan kepala
- Melemparkan barang
- Menyangkung
- Memeluk tubuhnya

Usia 3-4 tahun

- Perilaku tersebut diatas
- Menghentakkan kaki
- Berteriak
- Meninju
- Membantingkan pintu
- Mengkritik
- Merengek

Usia 5 tahun keatas

- Perilaku-perilaku tersebut diatas
- Memaki hamun orang lain atau ibubapanya
- Menyumpah
- Memukul kakak atau adik atau kawan-kawannya
- Mengkritik diri sendiri
- Memecahkan barang dengan sengaja
- Mengancam
- Merungut
- Trauma atau fobia keatas sesuatu yang menekan emosi anak.

FAKTOR PENYEBAB TANTRUM

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Tantrum. Diantaranya adalah seperti berikut:

1) Kehendak atau Keinginan Anak Di Halang
Setelah tidak berhasil meminta sesuatu yang tetap pada keinginannya, maka sianak mudah saja melepaskan emosi tantrumnya yang bertujuan mendesak ibubapanya agar memenuhi impiannya.

2) Ketidakmampuan anak mengungkapkan dengan perkataan
Kanak-kanak bawah usia 4 tahun memiliki keterbatasan bahasa. Amat sukar sekali untuk mereka menterjemahkan keinginan mereka dalam bentuk bahasa yang mudah untuk kita fahami. Oleh itu, kondisi mereka yang masih tidak betah telah menekan emosi mereka menjadi kecewa dan secara tidak langsung mewujudkan frustasi pada diri mereka dan disampaikan dengan sikap tantrum.

3) Pergerakan yang Terhad
Kanak-kanak yang hyper-aktif sudah biasa dengan pergerakan yang bebas tanpa kongkongan atau batasan. Sekiranya, ibubapa cuba mengawal pergerakan atau hadkan kelakuannya menjadi sopan dan bertertib, maka ini mewujudkan stress pada diri sianak. Untuk anak melepaskan stress, maka wujudnya tantrum. Sebagai contoh; anak hendak minum menggunakan gelas, ibu atau pengasuh tidak benarkan dan menggantikan dengan cawan plastik; sianak masih bertegas dengan keinginannya, maka telah wujud sifat amarah dalam dirinya dan untuk dia melepaskannya dia akan bersikap tantrum agar kehendaknya diperbolehkan.

4) Asuhan Ibubapa
a. Terlalu dimanjakan apabila semua keinginan dipenuhi dan tetiba ada keinginannya yang lain tidak diikutkan.

b. Asuhan yang tidak konsisten – tidak menerangkan yang mana baik dan yang mana buruk (tiada penjelasan diberikan). Apabila anak melakukan kesilapan dan secara tiba-tiba kita menegur dan menghukum, maka inilah komplikasi yang timbul dengan wujudnya tantrum.

c.Ibubapa bertelagah pendapat yang mana baik @ buruk untuk sianak.

5) Anak merasa penat, lapar atau dalam keadaan sakit.

6) Anak sedang stress
Samada anak penat dengan bebanan tugasan sekolah, dan lain-lain atau kerana merasa tidak aman (insecure).

7) Trauma @ Fobia
Anak disiksa atau pernah menyaksikan sesuatu yang ngeri atau diperkosa sejak kecil. Trauma yang melanda dirinya menjadikan emosinya tak tenteram. Kanak-kanak mengharapkan perlindungan yang aman. Apabila itu terjadi, dia beranggapan bahawa ibubapa tidak memberikan kasih sayang atau keamanan yang diharapkan. Maka dia akan tantrum untuk melepaskan tekanan yang melanda emosinya. Tantrum ini memakan masa untuk pulih dan akan terbawa sehingga dia dewasa.

BAGAIMANA UNTUK ATASI TANTRUM ANAK ?

Dalam buku “Tantrums Secret To Calming The Storm” oleh La Forge, majoriti berpendapat bahawa tantrum adalah suatu perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan sebahagian dari proses perkembangan atau tumbesaran kanak-kanak, suatu tempoh transformasi dalam perkembangan emosi, kognitif dan fizikal sianak. Sebagai bahagian dari proses perkembangan, episod tantrum pasti berakhir.

Beberapa hal positif yang biasa dilihat dari perilaku tantrum adalah bahawa dengan tantrum anak ingin menunjukkan sikap independensinya, ekspresikan individualitasinya, mengemukakan pendapatnya, mengeluarkan rasa marah dan frustasi untuk menyampaikan maksud agar orang dewasa mengerti dengan sikap negatif mereka.

Namun bukan bermakna bahawa tantrum harus digalakkan dan disemangati (encourage). Jika ibubapa membiarkan Tantrum berkuasa (dengan memperbolehkan anak mendapatkan apa yang dihajati setelah ia Tantrum, seperti ilustrasi di atas), maka bererti ibubapa sudah menyetujui dan memberi peluang pada anak untuk bertindak kasar dan agresif (walhal sepatutnya ibubapa tidak harus menyetujui kehendak anak).

Ibubapa harus membantah dengan tegas dan memberi penjelasan secara logikal pada anak. Dengan bertindak tegas dalam menangkis Tantrum, ibubapa juga berkesempatan untuk mengajar atau mendidik anak tentang bagaimana caranya beraksi terhadap emosi-emosi yang normal (marah, frustrasi, takut, jengkel, dll) secara wajar dan bagaimana bertindak dengan cara yang tepat sehingga tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain ketika sedang merasakan emosi tersebut. Inilah yang dikategorikan sebagai intelligent emotion yakni pamerkan emosi dengan kaedah yang positif.

Kaedah terbaik menangani tantrum anak?

- Mencegah terjadinya tantrum
- Menangani anak yang sedang mengalami tantrum
- Menangani anak pasca tantrum

PENCEGAHAN

Tindakan susulan untuk mencegah terjadinya Tantrum adalah dengan mengenali kebiasaan-kebiasaan sianak dan mengetahui secara pasti pada kondisi-kondisi seperti apa muncul Tantrum pada si anak. Misalnya, kalau orangtua tahu bahwa anaknya merupakan anak yang hyper-aktif dan kalian berada didalam kereta terlalu lama perjalanannya, ini sebenarnya akan menimbulkan stress pada anak dan dia mula menunjukkan tantrum. Untuk elakkan sianak Tantrum, ibubapa perlu mengatur perjalanan dengan beristirehat di jalan atau di kedai makan untuk memberikan waktu bagi sianak berlari-lari di luar.

Tantrum juga dapat dikesan kerana stres akibat tugas-tugas sekolah yang harus sianak laksanakan. Dalam hal ini, mendampingi anak pada saat ia mengerjakan tugas-tugas dari sekolah (bukan membuatkan tugas-tugasnya) dan mengajarkan hal-hal yang dianggap sulit, akan membantu mengurangi stres pada anak kerana beban sekolah tersebut. Mendampingi anak bukan sahaja terbatas pada tugas-tugas sekolah, tetapi juga pada permainan-permainan, sebaiknya anak pun didampingioleh ibubapa senantiasa, sehingga ketika ia mengalami kesulitan ibubapa dapat membantu dengan memberikan petunjuk.

Langkah kedua adalah teknik keibubapaan mengasuh anaknya.

Apakah anak terlalu dimanjakan?

Apakah ibubapa bertindak terlalu melindungi (over protective), dan terlalu suka melarang?

Apakah kedua ibubapa selalu seia-sekata dalam mengasuh anak?

Apakah ibubapa menunjukkan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan?

Jika anda merasa terlalu memanjakan anak, terlalu melindungi dan seringkali melarang anak untuk melakukan aktiviti yang sebenarnya sangat dibutuhkan anak, jangan baran jika anak akan mudah tantrum jika kemahuannya tidak dituruti. Konsistensi dan kesamaan persepsi dalam mengasuh anak juga sangat penting. Jika tiada sepakat, ibubapa sebaiknya jangan berdebat dan beragumentasi antara satu sama lain di depan anak, agar tidak menimbulkan kebingungan dan rasa tidak aman pada anak. Ibubapa hendaknya menjaga agar anak selalu melihat bahwa ibubapanya selalu sepakat dan rukun damai.

Ketika TANTRUM Terjadi

Jika tantrum terjadi dan ibubapa tidak dapat mengawal situasi, maka beberapa langkah patut diambil;

Memastikan situasi sekeliling – Sekiranya sianak tantrum didepan orang awam, bawa anak ke satu sudut yang jauh dari penglihatan awam dan biarkan sianak melempiaskan emosinya disitu untuk seketika. Ketika sianak tantrum, jauhkan darinya benda-benda yang boleh dia capai (barang merbahaya) untuk elakkan dia dari tercedera atau orang lain.

Ibubapa harus bersabar (berkeadaan tenang) – Jaga emosi, mulut dan tangan. Jangan sampai memukul dan berteriak-teriak marah pada anak.

Endahkan (ignore) ketika sianak tantrum – Ketika sianak tantrum, sebaiknya ibubapa jangan memujuk, bercakap, memberi nasihat, berargumen dan seumpamanya yang bertujuan mengambil hati sianak. Kerana ketika tantrum, perasaan amarah menguasai dirinya dan dia tidak akan mendengar kata-kata nasihat dari ibubapanya. Jalan terbaik ialah membiarkan sianak untuk seketika, biar dia lepaskan kemarahan itu. Tantrum akan cepat berakhir sekiranya ibubapa tidak campurtangan dengan memujuk atau paksaan atau kemarahan.

Jika sianak masih lagi tantrum – Ibubapa hendaklah memeluk sianak dengan dakapan kasih sayang. Akan tetapi ada ibubapa yang malu dengan kerenah anaknya yang sedang tantrum. Maka moleknya ibubapa hendaklah berada tidak jauh dari sianak dan bercakap dengan sianak yang menunjukkan anda sayang padanya. Dengan kaedah itu, sianak berasa aman dan tahu bahawa ibubapanya ada dan tidak menolak sikap negatifnya.

Ketika sianak Kembali Tenang

Saat Tantrum sianak sudah reda, seberapapun parahnya ledakan emosi yang telah terjadi tersebut, janganlah diikuti dengan hukuman, nasihat-nasihat, teguran, maupun sindiran. Juga jangan diberikan hadiah apapun, dan anak tetap tidak boleh mendapatkan apa yang diinginkan (jika Tantrum terjadi kerana menginginkan sesuatu). Dengan tetap tidak memberikan apa yang diinginkan si anak, ibubapa akan dapat melihat konsistensi dan anak akan belajar bahwa ia tidak bisa memanipulasi ibubapanya.

Ingat, ibubapa hendaklah mendidik anak dengan mengajak anak mendengar (nasihat) kata kita bukan mendengar katanya. Jika sejak mula sudah terbiasa mengikut katanya, inilah kesan sampingan sika-sikap negatif yang akan terdapat pada diri sianak.

Berikanlah belaian kasih sayang dan rasa aman Anda kepada anak. Ajak anak, membaca buku atau bermain bersama. Tunjukkan kepada anak, sekalipun ia telah berbuat salah, sebagai ibubapa Anda tetap mengasihinya.

Setelah Tantrum berakhir, orangtua perlu mengevaluasi (selidiki kembali) mengapa sampai terjadi Tantrum. Apakah benar-benar anak yang berbuat salah atau ibubapa yang salah merespon perbuatan/keinginan anak? Atau karena anak merasa frustrasi, lapar, atau sakit? Fikir secara positif dan ini perlu, agar ibubapa bisa mencegah Tantrum berikutnya.

Jika anak yang dianggap salah, ibubapa perlu berfikir untuk mengajarkan kepada anak nilai-nilai atau cara-cara baru agar anak tidak mengulangi kesalahannya. Kalau memang ingin mengajar dan memberi nasihat, jangan dilakukan setelah Tantrum berakhir, tapi lakukanlah ketika keadaan sedang tenang dan nyaman bagi ibubapa dan anak. Waktu yang tenang dan nyaman adalah ketika Tantrum belum dimulai, bahkan ketika tidak ada tanda-tanda akan terjadi Tantrum. Saat ibubapa dan anak sedang gembira, tidak merasa frustrasi, lelah dan lapar merupakan saat yang ideal.

Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa kalau ibubapa memiliki anak yang "sulit" dan mudah menjadi Tantrum, tentu tidak adil jika dikatakan sepenuhnya kesalahan ibubapa. Kebiasaann yang kita dengar orang tua berkata, macam mana perangai ibubapanya maka itulah yang menurun ke anak Namun harus diakui bahwa ibubapalah yang punya peranan untuk membimbing anak dalam mengatur emosinya dan mempermudah kehidupan anak agar Tantrum tidak terus-menerus meletup. Beberapa saran diatas mungkin dapat berguna bagi anda terutama bagi para ibu/bapa muda yang belum memiliki pengalaman mengasuh anak.

Selamat membaca, semoga bermanfaat untuk anda sebagai ibubapa milenium !

Tuesday, July 21, 2009

Stimulasi Otak Kanak-Kanak

Otak adalah organ pertama yang terbina ketika dalam kandungan. Apabila lahir, otak bayi mengandungi sel otak yang berbilion jumlahnya. Ia sentiasa bekerja dan belajar perkara baru. Proses sepanjang hayat ini dipengaruhi faktor luaran dan dalaman.

Walaupun kanak-kanak lahir dengan jumlah sel otak yang banyak, namun banyak juga yang 'hilang' selepas dilahirkan. Apabila otak mempelajari sesuatu, sel otak berhubung dan menyimpan maklumat. Dalam tempoh yang lama, sel yang kosong akan terhapus bagi membenarkan sel yang menyimpan maklumat berkembang.

Pembentukan penting dalam otak bayi yang sedang membesar bukan saja bergantung kepada faktor genetik tetapi juga pengalaman yang dilaluinya.

Oleh itu, stimulasi otak kanak-kanak perlu dibuat sebanyak mungkin. Misalnya membina kemahiran berbahasa membabitkan membaca dan bercakap dengan kanak-kanak. Stimulasi itu sebenarnya sejak dalam kandungan, bermula dengan pemilihan makanan yang diambil ibu. Nutrisi yang ibu ambil ketika hamil memberi perbezaan besar dalam pembangunan otak. Oleh sebab itu wanita hamil memerlukan makanan berkhasiat.

Kemudian, aktiviti stimulasi itu berubah mengikut tahap perkembangannya. Sebagai contoh, selepas dilahirkan, anda bercakap dengannya walaupun ketika itu bayi tidak boleh membalas kata-kata anda, tetapi otaknya sudah membuat hubungan penting yang mengaitkan perkataan dengan makna.

Beri perhatian padanya, jangan biarkan bayi tertekan. Misalnya tercari-cari anda yang membuatkan bayi tertekan dan menangis. Tekanan hanya akan melambatkan pembangunan otak bayi.

Luangkan masa untuk bercakap dengannya walaupun ketika itu bayi masih belum pandai berkata-kata. Buat bayi ketawa, tersenyum dan bercakap dalam pelbagai nada. Lakukan aktiviti bersama.

Bacakan bayi buku dengan kuat dan dalam pelbagai nada. Mendengar ibu bapa membaca membantu pembentukan bahasanya. Membaca juga menanam minatnya pada buku.

Begitu juga dengan sentuhan. Sentuhan pada bayi, memberi keselesaan padanya dan menghasilkan persekitaran positif untuk otak mempelajari perkara baru secara berterusan. Apabila anak semakin membesar, deria semakin terbentuk dan dia lebih peka dengan persekitarannya. Dia akan mula mahu bermain dengan objek atau berinteraksi dengan orang lain. Penyelidikan mendapati tahap daya intelek kanak-kanak dipengaruhi jumlah interaksinya dengan ibu bapa.
Pemilihan buah-buahan dalam diet makanan penting dalam pertumbuhan otak anak.

Pada usia enam bulan ke atas, anak patut diberi peluang meningkatkan kemahiran koordinasinya. Apabila dia merangkak dan cuba berjalan, ia bukan saja membantu anak belajar koordinasi pergerakan kakinya malah menguatkannya. Pada peringkat ini, anda boleh memperbaiki kemahiran kognitif anak dengan memperkenalkan objek di hadapannya dan bercakap mengenainya.

Berbual mengenai pengalaman lepas juga membantu membentuk memori. Lebih banyak pendedahan, lebih banyak pengalaman dipelajari. Misalnya membawa dia ke zoo dan taman permainan atau menghabiskan masa melukis, mewarna atau membuat kraf tangan.

Bagaimanapun, stimulasi yang diberi tidak semestinya membuatkan anak anda menjadi bijak tetapi membantunya mempelajari banyak perkara baru dalam hidupnya.


Wednesday, July 15, 2009

Happy Birthday To you Son!!!!

Happy Birthday Glitters For Myspace
Happy Birthday for 1st year!!


To OUR Beloved Son



Semoga Panjang Umur, mjadi anak yang soleh & Bijak Amin!,Ibu & Ayah senantiasa mendoakan kesejateraanmu dunia akhirat & yang pastinya "KAU BEGITU SEMPURNA"



P/s Gambar Birthday Edland, insyallah maria akan posting kan ... tunggu nye ...

Thursday, July 2, 2009

Award & Tag dari "Kak Ieda"

Thank you Kak ieda - http://iedaimmi.blogspot.com/





Syarat dan ketentuan utk AWARD ni :

1. Buatlah posting yang memuatkan gambar award ini di blog kamu

OK...done

2. Sebutkan siapa yang memberikannya dan link ke blognya

Award ini dari Kak Ieda (http://iedaimmi.blogspot.com) very da vasss!

3- Beri award ini kepada 5 sahabat kamu

Kepada sumer sahabat2 ku ....

4- Kunjungi blognya dan beritahu ada award dari kamu untuknya.

Ok ......Done

5- Lakukan hal yang sama seperti yang memberi award ini kepada kamu

Terima kasih kerana kesudian kawan2 blog menziarahi blog marya .. di harap sudi2
kan lah mengambil award ini kerana diri mu sungguh berharga ....

Thursday, June 25, 2009

TABIAT DIKALANGAN KANAK -KANAK

Tabiat atau habit kerap berubah dalam kehidupan seseorang itu. Semakin lama diamalkan, semakin sukar untuk sesuatu tabiat itu dikikiskan atau diubah. Umpamanya nya, seseorang dewasa yang ketagih merokok akan berasa sukar untuk memberhantikan amalan itu.

Tabiat yang positif, jika diamalkan, akan membentuk keperibadian seseorang itu. Tabiat makan yang betul, membaca doa sebelum tidur , bangun awal dan bersenam setiap pagi adalah beberapa contoh tabiat positif yang elok diamalkan.

Kanak -kanak juga mempamerkan tabiatnya yang tersendiri yang sentiasa berubah. Kebanyakan tabiat ini bercorak negatif dan selalunya tidak kekal tetapi ada juga yang berterusan sehingga bertahun -tahun lamanya.

Seorang kanak -kanak berusia tiga tahun yang gemar menghisap ibu jarinya mungkin tidak menimbulkan masalah di rumah jika ibu bapanya tidak menghirau kan sangat tabiatnya itu. Sebaliknya, seorang kanak -kanak lain yang mengamalkan tabiat yang serupa mungkin akan mendapat teguran daripada ibu bapa dan adik-beradiknya. Dia mungkin juga ditengking, diejek, didenda atau dipukul. Ini sudah pasti akan menimbulkan suasanan tegang dalam kehidupan seharian keluarga tersebut.

Asas tabiat menghisap jari ini mungkin terbit daripada rasa bosan atau rasa kurang selesa. Kanak-kanak yang terlibat juga mungkin selama ini tidak mendapat perhatian daripada ibu bapa dan orang dikelilingnya. Melalui amalan menghisap jari ini, dia mendapati bahawa ibu bapanya mula memberikan perhatian dan mengawasi tingkah lakunya. Ini menggembirakannya dan dia terus mengamalkan tabiat tersebut. Kemungkinan juga kanak-kanak yang menghisap jari ini terikut-ikut tabiat kanak-kanak lain. Lazimnya, tabiat ini tidak berlanjutan dan akan hilang denagn sendiri tanpa terapi.

Satu lagi contoh tabiat menghisap ibu jari melibatkan seorang kanak -kanak berusia tujuh tahun yang berada di dalam darjah satu. Tabiat ini timbul akibat daripada rasa kurang yakin pada diri sendiri dan rasa takut kepada gurunya. Menengking atau memukulnya mungkin tidak akan memuluhkan keadaan. Punca timbulnya rasa kurang yakin dan takut kanak -kanak itu perlu diketahui dan langkah sewajarnya diambil. Tabiat ini akan hilang apabila perasaan ini dapat diatasinya. Ada ibu bapa yang terlalu sangat memberikan perhatian kepada tabiat anak mereka dan ada pula yang mengambil sikap sambil lewa shaja. Tabiat -tabiat seperti mengeyit -ngeyit mata, menghisap jari, menggeleng -geleng kepala dan mengorek lubang hidung lazimnya tidak akan berterusan selama -lamanya. Adakalanya, terlalu sangat memberi perhatian kepada tabiat buruk si anak tidak akan memperbaiki keadaan. Kanak -kanak yang sering diperingatkan mungkin akan terus mengamalkan tabiat itu. Tabiat -tabiat yang ditunjukkan mungkin merupakan reaksi anak terhadap perasaan kurang yakin, sambil lewa sahaja tanpa memikirkan asas terbitnya sesuatu tabiat itu, ia bukan sahaja akan berterusan tetapi perasaan -perasaan negatif diatas akan kekal dan menjadi sebati dengan perwatakan kanak -kanak itu.

Tabiat -tabiat yang biasa ditunjukkan oleh kanak -kanak

Tabiat yang ditunjukkan oleh kanak -kanak adalah sesuatu perkara yang lazim tetapi kadangkala cukup merunsingkan ibu bapa mereka. Umpamanya, kanak -kanak pada usia dua tahun memang sering menunjukkan sikap ' panas baran ' jika kemahuannya tidak diturutkan. Pada usia semuda ini, dia hanya mementingkan diri sendiri. Perasaan orang lain tidak dihiraukannya. kanak -kanak yang sebegini sering dipujuk makan minum atau tidur, dia selalu berdalih. Dia sering mengatakan ' tak mahu ' atau menggeleng -gelengkan kepala.

Tabiat ini adalah normal. Ibu bapa tidak perlu membuang banyak masa memujuk rayu anak mereka tidak akan berjaya. Seelok -eloknya, turutkan sahaja kemahuannya. Tetapi, jika kemahuannya itu tidak wajar, tidak perlulah dilayani. Kanak -kanak ini akan tahu bahawa menunjukkan sikap panas baran tidak akan membawa faedah. Disamping memberi pendidikan dan nasihat, pemikirannya akan cepat matang. Tabiat panas barannya akan beransur -ansur hilang dan dia akan lebih tahu mengunakan bahasa untuk menyatakan kehendaknya.

Kadangkala, tabiat yang dipamerkan oleh seseorang kanak -kanak itu tidak wajar dan sesuai lagi bagi usia nya. Umpamanya, kanak -kanak berusia lima tahun yang menunjukkan sikap panas baran. Jika kemahuannya tidak diturutkan, dia akan menjerit -jerit, menendang -nendang dan memukul -mukul dinding. Kanak -kanak ini sepatutnya sudah lebih matang perkembangan emosinya. Ibu bapa yang terlibat tidak seharusnya membiarkan tabiat anak mereka berterusan sedemikian. Ada eloknya mereka mendapat nasihat pakar yang arif mengenai perkembangan dan tingkah laku kanak -kanak supaya asas tingkah laku si anak dapat difahami dan kaedah keibubapaan yang efektif dapat digunakan.

Satu contoh lagi kanak -kanak berusia lima tahun yang masih tidak boleh berenggang dengan ibunya. Sepatutnya, pada usia tersebut, dia sudah boleh ditingkalkan dibawah jagaan pengasuh di pusat tadika. Jika dia masih bertabiat sedemikian, ini akan merumitkan keadaan kelak terutamanya apabila dia mula memasuki alam persekolahan. Kanak -kanak yang berusia 1 1/2 - 2 tahun lazimnya memang mahukan ibunya sentiasa berada disisinya. Seelok -eloknya, dia dilatih dari kecil lagi supaya biasa ditinggakan dibawah jagaan orang lain menjelang usia tiga tuhun.

Lain -lain tabiat yang ditunjukkan oleh kanak -kanak kecil yang boleh menimbolkan masalah kepada ibu bapa ialah tabiat mengigit - gigit kuku, menjerit -jerit, menarik -narik rambut, gagap, menipu, mencuri, berkelakuan ganas, suka berseorangan dan sebagainya. Asas tabiat -tabiat ini perlu difahami bagi mengatasi masalah -masalah yang timbul dengan berkesan.

Tabiat tidur

Ada sesetengah tabiat itu boleh terbentuk dari peringkat bayi lagi. Ini seringkali tidak disedari oleh ibu bapa. Umpamanya, bayi berusia setahun yang dibawa oleh ibunya berjumpa saya kerana dikatakan sering terjaga pada waktu malam untuk menyusu. Lazimnya, seseorang bayi tidak lagi berjaga malam menjelang usianya lapan bulan. Apabila disiasat dengan lebih mendalam, jelaslah bahawa bayi tersebut secara tidak langsung telah dilatih oleh ibunya menyusu malam. Setiap kali dia menangis malam ibunya akan memberinya susu botol.

Amalan ini telah bermula sejak usianya dua bulan sehinggaakhirnya menjadi satu tabiat. Pemeriksaan yang dijalankan menunjukkan bahawa bayi tersebut berada dalam keadaan sihat. Saya menegaskan kepada si ibu supaya tidak memberikan anaknya susu botol setiap kali si anak terjaga pada malam hari. Sebaliknya, dia dinasihatkan agar menepuk -nepuk badan anaknya untuk menidurkannya kembali. selang beberapa hari selepas itu, ibu tersebut memberitahu saya bahawa bayinya mula tidur malam tanpa menyusu botol lagi.

Jika bayi menangis pada waktu malam, si ibu hendaklah menidurkannya semula dengan menepuk -nepuk badan atau membuai -buainya. dia perlu dilatih supaya mudah melelapkan mata. Apa yang kadang kala dilakukan oleh ibu bapa apabila bayi menangis ialah memasang lampu, menimang -nimag bayi sambil mendodoikannya, membawa dia berjalan -jalan keluar bilik dan sebagainya untuk mententeramkannya. Ini sudah tentu akan digemari oleh bayi dan akhirnya menangis diwaktu malam menjadi satu tabiat.

Dalam satu lagi kes, seorang ayah mengeluh bahawa anak lelakinya yang berusia lapan tahun masih tidur malam bersama -samanya. Dia telah cuba menggalakkan anaknya supaya tidur bersendirian tetapi gagal : si anak tetap akan kembali semula ke bilik ibu bapanya. Sebenarnya, sejak diperingkat bayi lagi kanak -kanak itu sering dibawa tidur bersama ibu bapanya setiap kali dia menangis. Dia pun terlalu di manjakan sangat oleh ibunya. Apabila bapanya melarang dia tidur bersama, dia akan menangis lalu si ibu akan memujuk dan menurutkan sahaja kehendaknya.

Tabiat tidur malam juga boleh dibentuk. contohnya, seorang bayi dikatakan hanya boleh tidur apabila dibaringkan di hadapan peti televisyen yang terpasang. Setelah dia lelap, barulah dia dipindahkan keatas tempat tidur. Seseorang kanak -kanak yang berusia empat tahun pula hanya boleh tidur nyenyak jika ibu atau ayahnya bercerita. Semua merupakan tabiat yang telah dibentuk melalui cara -cara yang diamalkan berulang -ulang kali oleh ibu bapanya.

Tabiat makan

Tabiat makan yang betul juga mudah dipupuk. Peraturan makan yang diperkenalkan sejak anak -anak masih kecil akan mendorong mereka mengamalkannya sehingga dewasa. Misalnya, tabiat menggunakan sudu dan garpu, membasuh tangan setiap kali sebelum makan , minum air hanya selepas selesai makan dan sebagainya.

Kanak -kanak yang tidak digalakkan makan sayur -sayuran mungkin tidak akan menggemarinya apabila dia besar. Makan bersama -sama keluarga dan berdoa sebelum makan akan menjadi tabiat jika dibiasakan. Kemesraan diwaktu makan mendatangkan selera di samping mengeratkan lagi hubungan kekeluargaan. Sebaliknya, anak yang sentiasa dileteri dan dimarahi kerana tidak mahu makan atau tidak menghabiskan makanan dalam pinggannya akan berasa bahawa waktu makan adalah suatu waktu yang membosankan.

Anak -anak sering mencontohi perbuatan atau perkara -perkara yang diamalkan oleh ibu bapa mereka. Jadi, tidaklah menghairankan jika mereka turut menggemari makanan yang digemari oleh ibu bapa mereka. makanan yang disediakan di rumah juga mempergaruhi tabiat makan anak -anak. Jika buah -buahan seperti oren, epal, pisang, betik, atau tembikai sering dihidangkan setiap kali selepas makan, amalan baik akan menjadi satu tabiat.

Tabiat menjerit

Kanak -kanak sering terikut -ikut dengan tingkah laku dan bahasa yang digunakan oleh orang -orang dewasa di sekelilingnya. Seorang kanak -kanak berusia lima tahun dikatakan selalu menjerit dan menggunakan perkataan -perkataan yang kurang manis didengar terhadap adik -adiknya sejak beberapa blan lalu. Sewaktu ibu bapanya berada di luar negeri, dia telah dijaga oleh ibu saudaranya selama setahun. Suasana di rumah ibu saudaranya memang riuh. Bahasa yang kurang manis sering digunakan dan si anak ini akhirnya terikut -ikut menggunakannya.

Ibu bapa merupakan contoh kepada anak -anak. Jika merka mempunyai sifat murah hati, pelembut, bersopan -santun, suka menolong orang dalam kesusahan dan suka membaca, amalan -amalan ini akan mudah diterap oleh anak -anak. Sebaliknya, jika ibu bapa mempunyai sikap suka bergaduh, pembengis, suka memukul -mukul anak dan sebagainya, ciri -ciri negatif inilah yang mungkin akan diterapi oleh anak -anak

Tabiat mencuri

Kanak -kanak dibawah usia dua tahun lazimnya tidak boleh membezakan barang milik orang lain dengan barang milik sendiri. Oleh itu, apabila dia ternampak sesuatu yang menarik minatnya, dia akan mengambilnya tanpa memikirkan yang perbuatan itu salah. Biasanya, tabiat ini akan ditinggalkan apabila pemikirannya semakin matang.Tetapi, adakalanya tabiat mencuri dikalangan kanak -kanak ini wujud akibat daripada perasaan kurang selesa, perasaan serba kekurangan atau bosan. Satu contoh ialah seorang kanak -kanak berusia enam tahun yang selalu mengambil barang kawan -kawan di kelasnya seperti pensil, pembaris, kotak pensil warna dan sebagainya sejak tiga bulan yang lalu. Ini amat merisaukan ibu bapanya lebih -lebih lagi memandangkan bahawa keluarga ini dari golongan yang berada dan serba berkemampuan. Mereka amat malu dengan tabiat si anak. Dari penilaian yang dibuat, saya mendapati bahawa kanak -kanak ini sihat dan cerdik orangnya, tetapi agak sensitif dan berperangai manja. Saya tertarik dengan dinamik keluarga ini sememangnya rapat. Walau bagaimanapun, sejak kebelakangan ini, si ayah amat sibuk sehingga tidak dapat meluangkan masa untuk bermesra dengan ketiga -tiga anaknya. Si ibu juga sibuk dengan aktiviti -aktivitinya sendiri dan tidak menyedari bahawa anak -anaknya berasa kurang selesa kerana tidak mendapat perhatian ibu bapa.

Kedua -dua ibu bapa ini telah diberi tunjuk ajar tentang teknik -teknik pengubahsuaian tingkah laku yang sesuai dan mereka juga telah mengambil langkah -langkah untuk memenuhi keperluan emosi anak mereka. Dalam tempoh sebulan selepas itu, tabiat mencuri yang diamalkan oleh si anak pun hilang.

Tabiat di kalangan kanak -kanak yang mempunyai masalah perkembangan

Kanak -kanak buta sering bermain -main dengan tangannya seolah -olah mahu mencocok matanya. Dia gemar membaling barang -barang didalam genggamannya. Kanak -kanak pekak pula sering mengangguk -angguk kepalanya. Tabiat -tabiat ini wujud ekoran daripada kekurangan atau ketiadaan stimulasi. Cara interaksi yang sesuai boleh mengurangkan tabiat -tabiat yang diamalkan oleh kanak -kanak buta dan pekak ini.

Tabiat mengangguk -angguk kepala dan badan sering dipamerkan oleh kanak -kanak terencat akal.

Kanak -kanak autistik pula tidak boleh menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain. Dia sering bermainseorang diri dan mempamerkan tabiat -tabiat seperti menepuk -nepuk tangan, bergolek -golek di atas lantai atau asyik bermain dengan benda -benda yang terdapat di sekelilingnya.

Tabiat sukar bernafas

Ada sesetengah kanak -kanak yang kelihatan sukar bernafas sehingga menimbulkan kebimbangan di pihak ibu bapa kalau -kalau si anak itu menghidap penyakit lelah ataupun kurang sihat. Masalah seperti ini memerlukan penilaian doktor untuk mengenal pasti sama ada wujud sesuatu penyakit organik atau tidak. Keadaan ini biasanya berlaku di kalangan kanak -kanak yang sering berasa cemas dan resah. Berikut ialah contoh kes yang pernah ditemui.

KES

Muhammad yang berusia tujuh tahun kelihatan sukar sekali bernafas. Dia sering kelihatan menarik nafas panjang. Dia memberitahu saya bahawa dia sering berasa letih, sukar menarik nafas dan sesak dada. Pemeriksaan yang dijalankan tidak menunjukkan apa-apa kelainan fizikal. Prestasi inteleknya juga didapati memuaskan. Apa yang menarik perhatiansaya ialah walaupun dia selalu menarik nafas panjang, ini tidak puladilakukan apabila dia sedang menulis apa yang saya sebutkan. Apabila ditinjau latar belakangnya dengan lebih terperinci, saya diberitahubahawa dia sekeluarga baru berpindah balik ketanah air selepas berada diluar negeri selama beberapa tahun. Dalam proses menyesuaikan dirinya denagn keadaan baru, sianak sering dilanda perasaan resah sehinggatimbul tabiat sukar bernafas.

Suasana persekolahan ditanah air amat berbeza sekali dengan suasana di luar negeri. Kanak-kanak yang membesar didalam persekitaran,asing ini lebih fasih berbahasa Inggeris. Apabila kembali ketanah air, dia menghadapi kesukaran mengikuti pelajaran disekolah yang menggunakan Bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar kerana tahap kefahaman bahasa ibundanya amat rendah berbanding dengan murid-murid lain.

Saya menerangkan kepada Muhammad dan ibu bapanya bahawa diasebenarnya memang sihat dan keadaan yang dialaminya akan hilangsecara beransur-ansur. Apa yang diperlukan olehnya ialah bimbingandan sokongan agar dia dapat menyesuaikan dirinya dengan keadaan baru.Beberapa aktiviti untuk meningkatkan keyakinan dirinya telah diaturkan dan dalam masa beberapa minggu sahaja, dia kelihatanlebih riang dan tidak lagi mengadu sukar bernafas.

KES

Idris yang berusia dua tahun dibawa ke kelinik kerana dikhuatiri menghidap sawan. Dia sering mendapat kejang kaki dan tanganapabila menangis kuat. Masalah ini bermula sejak dia berusia 11/2 tahun dan berlaku apabila sesuatu kehendaknya tidak diturutkan.Episod ini berlaku hampir setiap hari. Umpamanya, jika ibunya tidak membawanya bersama apabila keluar kemana-mana, dia akan menangis sekuat-kuat hati, menahan nafasnya sehingga mukanya kebiruan dan kakinya seolah-olah kejang. Setelah berhenti menangis, air mukanya kembali seperti biasa. Ini sangat membimbangkan ibu bapanya sehingga setiap kemahuan sianak diturutkan.Keadaan seperti ini memang sering berlaku dikalangan kanak-kanak.Adakalanya, ia menyerupai sawan. Oleh itu, penilaian doktor amatlah diperlukan. Tabiat ini lazimnya akan hilang apabila usia kanak-kanak meningkat.

Tabiat menahan nafas

Kadangkala, terdapat kanak -kanak yang berusia dalam lingkungan 1 - 3 tahun yang mengamalkan tabiat manahan nafas atau breath -holding spell. Jika sesuatu kehendaknya tidak diturutkan atau jika dia kesakitan akibat terjatuh, dia akan menangis berpanjangan sehingga biru wajahnya. Apabila dia menarik nafas dan berhenti menangis, air mukannya kembalinya kembali cerah semula.

Kesimpulan

Kebanyakan tabiat yang ditunjukkan oleh kanak -kanak kecil akan hilang apabila mereka meningkat dewasa. Tetapi, dalam sesetengah kes, tabiat -tabiat ini berlanjutan. Ibu bapa harus cuba memahami bahawa tabiat ini adalah perkara lazim dan mereka tidak perlu berasa khuatir. Sebaliknya, mereka haruslah mencari punca -punca yang menyebabkan mengapa sesuatu tabiat itu sukardikikis. Nasihat pakar diperoleh untuk mencari jalan mengatasinya.


Friday, June 19, 2009

Autism

Pengenalan

Autism ialah gangguan pertumbuhan tumbesar seseorang dalam jangka masa panjang yang memberi kesan dalam pemikiran kanak-kanak dan dalam proses informasi. Ia berlaku kepada kanak-kanak di antara 1-2 orang dalam 1000 dan ia terjadi 4 kali lebih kerap di kalangan kanak-kanak laki-laki. Gejala – gejala ini selalunya berlaku sebelum kanak- kanak itu berumur 3 tahun tetapi ianya belum pasti lagi.

Penyebab utama autism ialah :

* Komunikasi
* Tindak balas sosial
* Tingkah laku yang berulang dari segi minat dan aktiviti


Autism adalah salah satu bahagian dalam gangguan yang dipanggil “ Pervasive Developmental Disorders.“ dan satu lagi gangguan dari kumpulan ini ialah 'Asperger's Syndrome di mana pertuturan kanak-kanak dan kemahiran kognitif boleh jadi normal.

Sebab-sebab Autism tidak diketahui tetapi kemungkinan berpunca dari faktor keturunan atau ketidakseimbangan kimia di dalam otak. Terencat akal boleh berlaku dalam 75% kanak-kanak autism.

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala berlaku disebabkan oleh 3 faktor utama :

Komunikasi

* Lambat, tidak normal atau tidak boleh bertutur
* Bahasa tanpa lisan yang tidak normal ; contoh, kurang pergerakan anggota badan.
* Kurang cerdas semasa bermain
* Kurang upaya bergaul atau berbincang dengan orang lain

Tindak balas sosial

* Hilang tumpuan dan kurang mimik muka
* Tiada kesedaran perasaan terhadap orang lain
* Suka bersendirian tanpa berkongsi pengalaman dengan orang lain
* Suka bermain sendirian

Tingkah laku yang berulang dari segi minat dan aktiviti

* Menggerakkan anggota badan berulang kali seperti bertepuk tangan, menggoyangkan badan ke hadapan dan belakang, menganguk kepala
* Menumpukan perhatian kepada satu objek sahaja seperti tayar kereta mainan
* Tertekan ke atas perubahan kecil yang berlaku dalam persekitaran
* Hanya berminat terhadap satu atau dua perkara sahaja.

Komplikasi

Seseorang yang menghidap autism akan mendapat gejala yang berlainan mengikut umur masing-masing.

* Peringkat awal kanak-kanak – Hiperaktif, panas baran
* Peringkat akhir kanak-kanak - suka menyerang, mencederakan diri sendiri
* Peringkat remaja dan dewasa – kemurungan dan epilepsi

Rawatan

Beberapa orang yang pakar dalam bidang ini diperlukan untuk :

* Membaiki kemahiran sosial
* Menggalakkan lebih ramai masyarakat mengenal pasti kelakuan mereka
* Menambah baikkan komunikasi verbal dan non verbal
* Membantu keluarga mengendalikan masalah ini dengan jayanya.


Tiada ubat yang dapat menyembuhkan autism tetapi ada beberapa jenis ubat yang dapat mengawal gejala-gejala yang timbul disebabkan autism seperti:

* Kelakuan ganas
* Hiperaktif
* Kebimbangan yang mungkin timbul

Rehabilitasi

Beberapa pencegahan termasuk :

* Terapi pertuturan dan bahasa
o Untuk memperbaiki komunikasi di kalangan kanak-kanak

* Cara pulih kerja ( occupational therapy )
o untuk menambahbaikkan kemahiran kemasyarakatan seperti : eye contact,

* Pemerhatian dan tumpuan serta membantu kanak-kanak menjalankan aktiviti harian.
o berbagai rangsangan pancaindera / deria

* Pencegahan tingkah laku ( behaviour intervention )
o Untuk menurunkan panas baran dan tingkah laku yang ganas

* Pendidikan khas
o kanak-kanak autistic perlu berdaftar dengan Jabatan Pendidikan Khas, Kementerian Pelajaran supaya keperluan pendidikan mereka dapat diberi. Borang pendaftaran boleh diperoleh di Jabatan Pendidikan atau di sekolah. Terdapat juga pertubuhan bukan kerajaan yang dapat memberikan pendidikan kepada kanak-kanak autism seperti National Autistic Society of Malaysia ( NASOM )

* Pendaftaran Kurang upaya ( Disability registration )
o Kanak-kanak Autism boleh berdaftar dengan Jabatan Kebajikan Masyarakat dengan mendapatkan borang-borang di Jabatan Kebajikan Masyarakat yang berhampiran.

Kesan Autisme Semasa Bayi Lagi

Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang dicirikan masalah hubungan sosial, komunikasi, emosi, kurang kebolehan imaginasi dan bermain serta menunjukkan tingkah laku terhad dan berulang; biasanya berkaitan minat, aktiviti dan perangai.

Masalah autisme boleh dikesan ketika bayi lagi. Bagaimanapun, biasanya ia hanya disedari kebanyakan ibu bapa apabila anak mencapai usia tiga tahun.

Perkembangan dan tumbesaran setiap bayi berbeza; ada yang cepat dan ada pula lebih perlahan. Bagaimanapun di kalangan bayi autisme, perkembangan mereka biasanya lambat 18 bulan.

Jika anak anda menunjukkan perkembangan terlalu perlahan, segera bawa berjumpa doktor untuk dibuat pemeriksaan lanjut. Langkah ini membolehkan anak mendapat rawatan dan pendidikan khas supaya mereka boleh membesar dengan baik.

Antara tanda yang perlu diperhatikan ialah:

* Bayi tidak bercakap bahasa bayi seperti ‘ba ba atau ku ku’ ketika berumur 12 bulan.
* Tidak membuat pergerakan bermakna seperti menunjuk ke satu arah pada umur 12 bulan.
* Tidak boleh bercakap satu patah perkataan pun ketika berumur 16 bulan.
* Tidak boleh bercakap ayat yang mengandungi dua patah perkataan apabila berumur dua tahun.
* Hilang kemahiran bahasa atau sosial pada sebarang umur.